Komisi IV Dukung Anggaran Renovasi Sarpras Politeknik KP
Wakil Ketua Komisi IV DPR RI G. Budisatrio Djiwandono saat mengikuti Kunjungan Kerja Spesifik Komisi IV DPR RI ke Politeknik KP Karawang di Jawa Barat, Jumat (4/6/2021). Foto: Jaka/Man
Wakil Ketua Komisi IV DPR RI G. Budisatrio Djiwandono mendukung anggaran untuk renovasi sarana dan prasarana Politeknik Kelautan dan Perikanan (KP) di seluruh Indonesia. Selain itu, pihaknya juga mengusulkan agar renovasi yang dianggarkan untuk membuat Politeknik KP menjadi destinasi edukasi wisata bagi masyarakat.
Hal tersebut diungkapkan Budi saat mengikuti Kunjungan Kerja Spesifik Komisi IV DPR RI ke Politeknik KP Karawang di Jawa Barat, Jumat (4/6/2021). Ia mengatakan, masyarakat umum bisa belajar teknik-teknik perikanan, hasil olahan perikanan dan belajar mengenai kekayaan laut Indonesia di Politeknik KP pada Sabtu-Minggu. Sehingga, Politeknik KP yang ada di beberapa daerah ke depannya bisa menjadi ikon daerahnya.
"Saya rasa dua hal tadi adalah rekomendasi besar yang akan kami usulkan nanti pada rapat kerja dengan mitra terkait, sebagai kesimpulan dari Kunspek ini. Dan saya berharap, melalui kunspek ini kita juga bisa mendorong Politeknik KP agar dapat meningkatkan kualitas pelatihan untuk mempersiapkan SDM yang tangguh, bisa berkompetisi di era kini, dan dapat memajukan perikanan dan kelautan kita,” ungkap Budi.
Politisi Fraksi Partai Gerindra ini menambahkan, dengan adanya Politeknik KP, para taruna diharapkan juga bisa menjadi calon pegiat usaha kelautan dan perikanan. “Kita lihat beberapa teknologi ataupun inovasi dalam budi daya ikan nila dan cupang. Ini sangat diminati oleh pasar sekarang. Kita harapkan melalui pendidikan seperti ini nanti para taruna bisa terjun ke dunia nyata menjadi wirausaha-wirausaha muda dan dapat membuka lapangan kerja seluasnya-luasnya melalui industri perikanan dan kelautan,” usul Budi.
Selain itu, legislator daerah pemilihan (dapil) Kalimantan Timur itu menuturkan, Indonesia ini dikaruniai sumber daya alam yang sungguh luar biasa. Sehingga setiap anak bangsa perlu menyamakan frekuensi bahwa ini adalah aset bangsa yang harus dijaga dan mesti sama-sama sepakat mengenai pengelolaan aset tersebut.
“Kalau kita sama-sama percaya ini adalah aset bangsa, maka menjadi tugas dan tanggung jawab kita semua untuk menjaga aset ini. Tapi tentunya, aset bangsa kita ini juga menjadi sumber ekonomi yang bisa dimanfaatkan untuk rakyat Indonesia. Tapi harus dicatat, untuk menjadikan aset ini menjadi sumber ekonomi harus melalui praktek-praktek yang berkelanjutan dan berpihak terhadap kelestarian lingkungan,” pesan Budi. (jk/sf)